Steering system atau sistem kemudi berfungsi untuk mengendalikan arah kendaraan sesuai kehendak pengemudi. Umumnya yang dikendalikan adalah kedua roda depan, meskipun dewasa ini telah dikembangkan sistem pengendalian keempat roda.Walaupun demikian kendaraan harus dapat dikendalikan dengan mudah agar roda tidak terseret saat kendaraan sedang berbelok.
Wheel alignment atau pengaturan posisi roda depan sangat berkaitan dengan pengendalian steering system.
Hal ini dimaksudkan supaya :
- Steering wheel dapat kembali lurus setelah berbelok.
- Steering cenderung lurus kedepan meskipun steering wheel dilepas.
- Tenaga yang digunakan memutar steering wheel lebih ringan.
- Keausan ban dapat merata.
Wheel Alignment atau di Indonesia orang lebih mengenal dengan sebutan Spooring. Adalah perawatan kendaraan pada kendaraan roda 4 atau lebih dengan tujuan agar ban lebih tahan lama karena terhindar aus pada sisi luar atau sisi bagian dalam. Selain itu tujuan dari Wheel Alignment adalah menyelaraskan kendaraan agar dapat berjalan lurus dan stir tidak menarik ke kiri atau kanan. Lakukanlah Wheel Alignment minimum 3 (tiga) bulan atau 10.000 km. Wheel Alignment ada tiga jenis istilah :
1. CAMBER
Camber adalah sudut kemiringan bidang ban dengan bidang vertikal. Disebut Positive Camber jika bagian atas ban menjorok keluar. Sedang bila bagian atas menjorok kedalam disebut dengan Negative Camber. Disebut Zero Camber jika Bidang ban berimpit dengan bidang vertikal.
Tujuan Camber adalah supaya distribusi beban akan merata pada permukaan ban yang bersentuhan dengan jalan. Terlalu positive atau terlalu negative akan menyebabkan keausan ban tidak merata (sisi samping saja). Disamping itu pengendalian/handling akan kurang baik.
2. TOE
TOE didefinisikan sebagai perbedaan jarak antara bagian depan roda depan (kiri kanan) dan bagian belakang roda depan (kiri kanan). Disebut TOE-IN jika jarak dua roda bagian depan lebih pendek. Jika lebih panjang disebut TOE-OUT.
Tujuannya agar pergerakan roda depan dan belakang paralel/sejajar relatif terhadap bidang pusat mobil (secara geometrik). Terlalu TOE-IN atau TOE-OUT, ban akan menjadi cepat aus, handling kurang baik. Belok sedikit saja udah bunyi cit ... cit ... cit ... kayak slip.
3. CASTER
Caster didefinisikan sebagai sudut yang terjadi antara sumbu vertikal splndle ban dengan sumbu steering. Sumbu Steering adalah garis yang menghubungkan antara BALL JOINT dengan dudukan shock breaker (bgian body) atau garis yang ditarik dari pusat lower arm dengan upper arm. Disebut CASTER POSITIVE jika titik pertemuan kedua sumbu itu berada di depan titik pertemuan roda dan jalan. Disebut CASTER NEGATIVE jika titik pertemuan kedua sumbu tersebut berada dibelakang titik pertemuan ban dan jalan.
Umumnya semua mobil dirancang untuk mempunyai POSITIVE CASTER. Ini bertujuan untuk mendapakan stabilitas handling, dalam arti kata roda depan akan berusaha memposisikan diri lurus dengan jalan (nggak oleng kekiri dan kekanan). Terlalu Positive akan berakibat pengendalian jadi susah dan berat serta bumpy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar