07 Juni, 2011

Transistor

Transistor merupakan kependekan dari Transfer Resistor, atau
suatu komponen elektronika yang dapat mengalirkan atau memutuskan
aliran arus yang besar dengan pengendalian arus listrik yang relatif
sangat kecil, dengan mengubah resistansi lintasannya. Kemampuannya
tersebut hampir sama dengan relay, namun transistor memiliki kelebihan
antara lain yaitu :
a. Arus pengendali pada transistor jauh lebih kecil sehingga lebih
mudah mengendalikannya.
b. Transistor tidak menggunakan kontak mekanis, sehingga tidak
menimbulkan percikan api dan lebih tahan lama.
c. Ukuran transistor relatif lebih kecil dan kompak dibanding relay.
d. Dapat bekerja pada tegangan kerja yang bervariasi.



Namun demikian, disamping mempunyai kelebihan, transistor
juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain:
a. Kesalahan penghubungan kaki transistor akan berakibat
kerusakan permanen.
b. Panas yang dihasilkan pada transistor lebih besar sehingga bila
tidak diberi pendinginan yang cukup, akan memperpendek usia
transistor.
Terdapat dua jenis transistor, yaitu :
a. Tipe NPN
b. Tipe PNP

Untuk menentukan apakah suatu transistor adalah NPN atau PNP
tidak dapat secara fisik. Kita dapat melihat dari kode dan
mencocokkannya dengan Transistor handbook. Pada transistor terdapat
dua aliran arus lsitrik, yaitu arus dari kaki Basis ke Emitor ( atau
sebaliknya ) yaitu IB-E dan arus yang mengalir dari Kolektor ke Emitor (
atau sebaliknya ) yaitu IC-E.
Aplikasi/penerapan transistor dalam sistem kelistrikan banyak
digunakan sebagai saklar elektronik. Adapun cara kerja transistor secara
ringkas adalah: jika ada arus pemicu (arus kecil) yang mengalir dari Basis
ke Emitor maka arus yang besar akan mengalir dari Kolektor ke Emitor
(untuk jenis NPN) atau jika ada arus pemicu (arus kecil) dari Emitor ke
Basis, maka arus yang besar akan mengalir dari Emitor ke Kolektor
(untuk jenis PNP).

1 komentar: