07 Juni, 2011

Teknologi Electric Power Steering(EPS)

Teknologi Electric Power Steering(EPS) dibuat untuk mengerti kita. Pada EPS, mekanisme hidraulis berganti menjadi gerakan dinamo yang mengandalkan arus listrik.


Semua EPS yang diaplikasikan, pada dasarnya tetap menggunakan tenaga bantuan motor elektrik. Perbedaaannya bisa dibagi dua. Pertama dengan sebutan fully electric. Artinya motor listrik bekerja langsung dalam gambar membantu gerakan kemudi. Baik yang letaknya menempel pada batang kemudi, seperti pada Toyota Yaris dan Vios. Juga yang letaknya menempel pada rack steer seperti Honda Jazz, Suzuki Karimun dan Swift. Bahkan pada generasi awal yang diterapkan Mazda Vantrend lansiran 1995 ataupun Toyota Crown keluaran 2005, di tempatkan pada gearbox steering.
Kedua model semi electric. Putaran motor elektrik hanya dimanfaatkan untuk mendorong hidraulis. Ini sebagai pengganti pompa power steering yang menempel di mesin dan diputar oleh sabuk V-belt. Misalnya seperti pada Chevrolet Zafira dan Mercedes Benz A-Class. Perangkat EPS yang digunakan tentunya tidak lagi menempel pada mesin. Namun masih mengandalkan minyak untuk meringankan gerak setir. Biasanya perangkat ini juga masih menggunakan slang tekan dan slang balik dari minyak.
Dinamo masih harus meneruskan oli untuk membuat tekanan dalam racksteer
Hadirnya sistem ini memang relatif sebagai penyempurnaan sistem PS model lawas atau konvensional.
Terutama pada mekanisme fully electric. Cara kerja sistem electric power steering (EPS) adalah kunci di putar ke posisi On, Control module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand bay, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise suppressor segera menginformasikan pada contril module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dgn batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada control module ketika setir mulai diputar yang dinamakan Torque Sensor, alat ini akan memberikan informasi kepada control module sejauh mana setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan informasi tersebut control module segera mengirim arus listrik sesuai kebutuhan , motor listrik untuk memutar gigi kemudi, dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle speed sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. sensor ini memberikan informasi bogi control module tentang kecepatan kendaraan, jika kecepatan melampaui 80 KM maka motor elektrik akan di nonaktifkan sehingga dengan begitu setir menjadi berat dan meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik sesuai yang dibutuhkan oleh motor listrik dan memberikan kode tertentu jika ada malfungsi pada sistem.
Electric Power Steering menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti :
Control Module                      :Yang berfungsi sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS
Motor elektrik                         :Berfungsi meringankan pemutaran batang setir
Vehicle Speed Sensor         :Terletak di gearbox yg berfungsi menginformasikan kecepatan mobil
Torque Sensor                      :Berada di kolom setir berfungsi menginformasikan setir mulai diputar dan seberapa cepat putarannya
Clutch                                     : kopling ini ada diantara motor & batang setir , tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan antara motor dan batang setir sesuai kondisi
Noise Suppressor                 :Bertindak sebagai sensor yg mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak
Onboard Diagnostic Display            :Berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah dengan sistem EPS.

2 komentar: